Friday, October 25, 2013

Menguak Kejahatan "Hipnotis"

Barusan membaca sebuah berita di internet, salah satunya anda bisa klik : Diculik dengan Modus Hipnotis. Membaca hal itu membuat saya, yang telah menekuni Hipnotis (atau lebih tepat dikatakan hipnosis) dan Hipnoterapi lebih dari 10 tahun ini, merasa tergoda untuk membuat artikel ini.

Topik yang akan dibahas adalah Apakah Kejahatan bisa dilakukan dengan Hipnotis?
Sebelum menjawab hal ini, kita harus mengerti terlebih dahulu pengertian hipnotis (atau saya biasa menyebut Hipnosis). Banyak pakar atau Asosiasi yang memberi pengertian tentang Hipnotis. Hipnotis dapat diartikan banyak sekali. Berikut di antaranya:
  1. Suatu teknik untuk membypass "Critical Area" sehingga informasi lebih mudah masuk ke pikiran bawah sadar. 
  2. Seni Komunikasi dengan memberikan sugesti kepada pikiran bawah sadar.
  3. Keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yg memberikan sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali (versi KBBI);

Dari ketiga contoh pengertian hipnotis di atas, pengertian yang kurang tepat justru pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Apakah Hipnotis menyebabkan seseorang menjadi tidak sadar sama sekali? Tentu saja tidak. Justru yang terjadi adalah sebaliknya, seseorang memasuki kondisi yang sangat sadar dan lebih terfokus.

Jika melihat kembali sejarahnya, Awalnya, James Braid (19 Juni 1795 - 25 Maret 1860), seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia, memperkenalkan istilah Hipnotis yang diartikan sebagai "Tidur Syaraf" melalui bukunya yang berjudul Neurypnology.  Tahun 1847, Braid menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”. Berdasarkan penemuan itu, Braid kemudian menyadari bahwa pilihan kata hipnotis kurang tepat, dan mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi / fokus kepada satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnotis sudah menjadi populer hingga digunakan sampai sekarang.

Saat itu sangat identik dengan istilah "tidur", yah karena saat itu untuk menghipnotis orang lain, seseorang harus dibuat dalam kondisi "tidur" terlebih dahulu, atau seperti yang biasa anda lihat di pertunjukkan hipnotis di televisi.

Semakin modern zaman, maka perkembangan hipnotis pun semakin modern, seseorang tidak perlu harus dibuat dalam kondisi tidur baru bisa dihipnotis, tetapi dalam kondisi mata terbuka pun, hipnotis bisa dijalankan. Selanjutnya, orang tersebut akan diberikan sugesti untuk mempengaruhi lain.

Okelah, sekarang anda sudah mempunyai gambaran awal tentang Hipnotis (kalo masih belum puas juga, silakan ikuti workshop dan pelatihan saya saja). Lalu, apakah Hipnotis bisa digunakan untuk kejahatan?

Jawabnya sederhana : 
Bisa Iya, Bisa Tidak, Semuanya tergantung maksud dan tujuan dari pengguna ilmu tersebut.

Analoginya sederhana, misalkan "pisau", apakah pisau itu adalah benda yang jahat atau tidak?
Jawabannya bisa iya, bisa tidak, jika anda gunakan untuk memotong sayur dan daging, maka pisau menjadi sesuatu yang bermanfaat, jika tidak, maka pisau menjadi "jahat".

Pada kata "Jahat" saya menggunakan tanda kutip, maksudnya adalah yang jahat adalah orang yang menggunakan dan memanfaatkannya, bukan pisau itu sendiri. Jika digunakan untuk tujuan baik, maka pisau itu akan terlihat baik, tetapi jika sebaliknya maka berlaku hal sebaliknya.

Sekali lagi, dapat disimpulkan Hipnotis adalah Ilmu Netral, "Hitam" atau "Putih"nya tergantung maksud dan Tujuan Penggunanya. Ini adalah hal pertama yang harus anda pahami.

Hal Kedua yang harus anda ketahui adalah: Seorang klien/subjek (orang yang di hipnotis), harus bersedia, dan tidak menolak secara sadar untuk di hipnosis. Ini menunjukkan bahwa Hipnotis adalah Ilmu yang sangat ilmiah atau benar-benar merupakan sebuah ilmu komunikasi. Jika Anda memilih dan memutuskan menolak untuk dihipnotis, maka anda pun dengan mudah akan melakukan resistensi terhadap sugesti apapun yang anda terima.


Kembali dari artikel di atas,
Saya mengutip kalimat dari kakak Korban, "Dari keterangan teman-temannya, saat pulang sekolah ada seorang pria memakai motor mengajak ngobrol Nabila. Tak lama, Nabila naik motor itu dan pergi. Kita menduga Nabila dihipnotis."

Dari statement di atas, sebelum kita menyimpulkan apakah hal itu adalah Kejahatan Hipnotis, kita harus mengkritisi hal tersebut, jika menggunakan istilah NLP, kita lakukan meta model terlebih dahulu, dengan mempertanyakan setidaknya beberapa hal berikut:
  1. Siapa Nama dan Identitas "pria yang mengajak ngobrol Nabila" tersebut?
  2. Apakah "pria tersebut" dan "Nabila" sudah saling mengenal sebelumnya?
  3. Apa hubungan antara "Nabila" dengan "pria tersebut"?
  4. Apa saja yang diobrolkan oleh "Nabila" dan "Pria tersebut" sehingga Nabila mau Naik Motor bersama pria itu?
  5. Bagaimana perasaan "Nabila" saat menaiki motor tersebut? (untuk mengetahui apakah ada paksaan, tekanan, ancaman, senang, bahagia , dll?)
  6. Kemana mereka pergi?
  7. Apa Tujuan mereka pergi bersama?
  8. Apakah Nabila benar-benar diculik? Jika benar-benar diculik, apakah oleh Pria tersebut?
Anda mungkin bisa menambahkan pertanyaan lainnya untuk mengkritisi hal tersebut. Untuk apa sih jawaban tersebut diketahui, agar kita bisa mengetahui secara konkret apa yang sebenarnya terjadi? karena untuk hal-hal yang masih "mengambang" di atas, bisa saja banyak skenario yang dimungkinkan untuk terjadi. Berikut ini saya berikan beberapa contoh skenario tersebut.

Skenario Pertama :
Orang tersebut adalah teman Nabila yang tidak pernah dikenalkan sebelumnya ke teman-teman nabila atau ke keluarga nabila, lalu orang tersebut mengajak Nabila ke suatu tempat yang sudah mereka sepakati atau bisa juga Nabila diantar ke suatu tempat atas permintaan Nabila sendiri (dengan senang hati). Ketika sudah tiba di lokasi tersebut, "Pria tersebut" meninggalkan Nabila dan tiba-tiba terdapat sekelompok orang menggunakan mobil lalu menculik nabila.

Skenario Kedua :
Orang tersebut, benar-benar tidak memiliki relasi atau hubungan apapun dengan Nabila, lalu orang tersebut memberikan obrolan , seperti :
  • Meminta tolong kepada Nabila untuk menunjukkan arah jalan dan meminta tolong kepada Nabila untuk ikut naik motor dengan imbalan tertentu; atau 
  • Pria tersebut mengatakan hal-hal tertentu yang membuat Nabila enggan untuk menolaknya, seperti dengan wajah memelas, mengatakan bahwa Istrinya sedang koma, dan membutuhkan bantuan menunjukkan arah rumah sakit; atau
  • Pria tersebut bisa saja mengatakan hal-hal yang membuat Nabila shock misalnya bahwa Pria tersebut mengetahui bahwa nama perempuan tersebut adalah Nabila atau pura-pura kenal dengan Nabila, lalu mengatakan kebohongan bahwa pria tersebut melihat Ibu Nabila kecelakaan di jalan tertentu, dan Ibu Nabila meminta tolong Pria tersebut untuk menjemput Nabila; atau contoh lainnya yang jelas hal ini membuat Nabila bersedia untuk naik motor bersama pria tersebut, dan ternyata Pria tersebut benar-benar menculiknya.
Skenario Ketiga :
Orang tersebut yang tidak memiliki relasi atau hubungan apapun dengan Nabila, lalu orang tersebut, mengeluarkan pisau/pistol dari Jaketnya (hanya dapat dilihat) oleh Nabila, lalu Pria tersebut memaksanya untuk menaiki motor bersamanya.

Anda sendiri bisa juga lho membuat skenario lainnya.
Mari kita telaah,
Jika yang terjadi adalah Skenario pertama, maka menjadi tidak tepat jika "Pria tersebut" dikatakan menculik Nabilah dengan Teknik Hipnotis.

Jika yang terjadi adalah Skenario kedua, yang dilakukan oleh Pria tersebut adalah mempengaruhi Nabila dengan Cara berbohong dengan menggunakan sugesti-sugesti tertentu. Daripada dikatakan Nabila diculik karena dihipnotis, saya lebih setuju jika yang terjadi adalah Nabila diculik karena ditipu.

Jika yang terjadi adalah Skenario Ketiga, maka yang dilakukan oleh Pria tersebut adalah mengancam dan memaksa. Jadi Penculikan Nabila bukan karena dihipnotis, karena Hipnotis dapat dilakukan jika client/suyet tidak menolak secara sadar untuk dihipnotis/ disugesti.

Jadi sekali lagi, apakah benar-benar bijak jika kita langsung menyimpulkan suatu penculikan , penipuan, atau yang lainnya karena hipnotis? Anda bisa simpulkan sendiri.

Untuk mengetahuinya, pertama-pertama kritisilah kejadian tersebut terlebih dahulu, lalu bandingkan dengan Konsep Hipnotis yang sebenarnya, maka anda dapat menguak hal tersebut dapat dikatakan kejahatan Hipnotis atau tidak.



Sudah Download E-Book 
"Bongkar Rahasia Menjadi Master Hipnotis" ?
Download Sekarang Juga!!
100% GRATIS!! Klik Gambar Di bawah ini!!


http://www.smarthipnotis.com/p/blog-page_21.html


===========
Ingin mendalami Hipnotis lebih dalam sehingga anda terhindar dari kejahatan Hipnotis serta mendapatkan banyak manfaat lainnya, silakan ikuti Pelatihan Hipnotis dan Hipnoterapi dari Smart Hipnotis Center. untuk Info jadwal dan Biaya, klik : Workshop Hipnosis dan Hipnoterapi



Rezky Daniel
- International Certified Hypnotherapist
- Founder Smart Hypnotist Center

Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi: 0812-8446-0494 atau 0896-7370-0228
Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi Sekarang Juga: 0812-1205-3862
Via SMS TELP dan Whatsapp

Anda Menyukai artikel ini? Bagikan melalui :

Facebook Google+ Twitter
Join US