Tuesday, October 21, 2014

Memahami Faktor Kritis dalam Belajar Hipnosis

Bagi teman-teman yang belum mengenal sama sekali tentang hipnosis atau hipnoterapi, dianjurkan untuk mendownload dan membaca e-book yang telah disediakan pada website ini. Tujuannya jelas agar teman-teman bisa memahami intisari dari artikel kali ini yang membahas mengenai Critical Factor.


Apa itu Critical Factor?
Dua Kata "Critical Factor" (Faktor Kritis) atau dalam istilah lain disebut dengan istilah Reticular Activating System (RAS) merupakan sebuah istilah yang wajib dipahami bagi pembelajar hipnosis. Bahkan dalam mendefinisikan Hipnosis saja, istilah critical factor sudah dipakai.

Menurut U.S. Dept. of Education, Human Services Division, "Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment of acceptable selective thinking." atau hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran selektif (sugesti).

Sederhananya, jika anda ingin menghipnosis orang lain, yang harus anda lakukan adalah menembus faktor kritis orang lain. Untuk dapat menembus faktor kritis orang lain, tentu saja anda harus tahu apa sih Faktor Kritis tersebut.

Jika kita membedah sebuah istilah, kita dapat mendapatkan dari pendekatan pengertian perkata dimana Faktor Kritis itu berasal dari dua kata, yaitu "Factor" dan "Critical".

Faktor artinya : hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu. (KBBI version) ;
Sedangkan dari sumber yang sama (KBBI), Kritis artinya :
  1. Keadaan yg paling menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha ; atau
  2. Bersifat tidak lekas percaya; bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan (KBBI version)
Jadi jika digabungkan, istilah Faktor Kritis adalah : "Hal-Hal yang dapat menentukan keberhasilan sesuatu (hipnosis atau sugesti) dengan sifatnya yang cenderung melakukan menganalisis atau tidak lekas percaya."

Dari arti di atas, Faktor Kritis sederhananya memiliki fungsi penyaringan atau filterisasi dari sesuatu yang diterima, yaitu dengan cara menganalisis atau tidak langsung percaya. Caranya? yah tentu saja membandingkan data yang masuk dengan data yang sudah dimiliki atau bank memory.

Jadi yang perlu dipahami adalah diperlukan sebuah data awal atau bank memory/data. Jika tidak ada bank data, bagaimana mungkin filterisasi bekerja.

Bank Memory (Bank Data/Ingatan)
Setiap orang yang lahir ke dunia ini, tentunya tidak akan langsung bisa berbicara dengan bahasa dengan fasih bukan?
Bayangkan saja, jika anda baru memiliki seorang anak, kemudian anda berkata, "Ih, Lucunya..." , Terus kemudian dia menjawab, "Emangnya gue badut om?" ; Pasti Anda akan merinding punya anak seperti itu. hahaha

Yah, Bank Memory harus diisi terlebih dahulu dengan namanya "BELAJAR", Jika sudah punya bank Data yang cukup, Si anak akan mulai bisa menganalisis. Saat si anak sudah bisa menganalisis, atau berkata, "bukan seperti itu papa.. harusnya seperti ini.." , pada saat itu lah Faktor Kritis si anak sudah mulai terbentuk.

Seorang anak akan memulai proses belajar dengan cara meniru. Yah, anak kecil memiliki kecerdasan yang luar biasa untuk meniru atau memodel dunianya. Saat dia meniru, dia akan memasukkan semua informasinya ke dalam Pikiran Bawah Sadarnya secara langsung tanpa mengetahui apakah informasi itu benar atau salah, baik atau buruk.

Pada masa-masa selanjutnya, Anak akan meningkatkan pembelajarannya dengan mencoba-coba apa yang dilihat, dengar atau rasakan. Saat dia melihat sebuah tangga, Anak tidak punya informasi apakah menaiki tangga itu berbahaya atau tidak. Saat sebelumnya dia sudah pernah melihat seseorang menaiki tangga itu dan berhasil, lalu dia akan mencobanya sendiri. Jika saat menaiki tangga, si anak terjatuh dan kesakitan, si anak juga mendapatkan feedback atau pembelajaran tentang rasa sakit (Fisik). Saat sang anak melihat papanya bermain laptop sang anak akan mendekatinya dan ingin melakukan seperti yang ayahnya lakukan, dan apabila sang ayahnya memarahi si anak tanpa penjelasan yang jelas, misalnya "Kamu jangan bandal yah.. Jangan ganggu papa, pergi sana.", Si Anak akan belajar tentang rasa sakit hati (mental), dan itu semua akan menjadi Bank Memorynya, dan bisa jadi hal itu akan mengakibatkan si anak menjadi seseorang yang takut untuk mencoba hal-hal baru. Dari situ nantinya si anak akan belajar mengenai Self Esteem (Penilaian terhadap diri sendiri), yaitu Takut mencoba Hal baru. Selain itu, believe system sang anak juga mulai terbentuk bahwa dia percaya bahwa mendekati papanya sedang memakai laptop adalah sebuah tindakan yang mengganggu dan bandal.

Dari kasus diatas, sebenarnya yang paling bertanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan mental Pikiran Bawah Sadar atau Faktor Kritis seorang anak adalah orang tua itu sendiri. Dari berbagai kasus terapi yang saya tangani, 80% kasus anak terjadi karena faktor orang tuanya sendiri.


Perkembangan Faktor Kritis
Dengan mendapatkan banyak Pembelajaran dari Pengalaman Empiris baik secara visual, pendengaran, kinestetik, olfaktori dam gustatory, seorang anak akan bertumbuh dengan Bank Memory yang dianggap cukup disertai dengan Believe System dan Self-Esteemnya. Pada masa ini Faktor Kritis sudah berkembang dengan baik.

Bagi orang tersebut Faktor Kritis sebenarnya bekerja dengan tujuan baik, untuk menjaga, dan melindungi setiap data yang dianggap, diyakini, dipikirkan, dipersepsikan, diasumsikan, atau dirasa benar, yang telah tersimpan di pikiran bawah sadar, agar tidak mudah berubah atau diubah karena masuknya informasi baru yang berbeda dengan data sebelumnya.

Bayangkan saja apabila Faktor Kritis tidak ada,  Saat Anda dikatakan "Manusia Jelek", Anda akan langsung berkata, "Ohiya ya, saya adalah manusia jelek, terima kasih." . Atau lebih parah lagi, saat Ada sebuah kemalingan terjadi, kemudian si maling berteriak bahwa andalah pelakunya. Jika Anda tidak punya Faktor Kritis, Anda akan menjawab, "Oh gitu, jadi saya pencurinya, oke benar sekali."

Seiringnya waktu, Seseorang yang terlalu sering menganalisis sesuatu, hal itu sebenarnya sama dengan melatih Faktor Kritis orang tersebut. Sisi positifnya adalah orang tersebut akan akan berhati-hati dalam mempercayai sesuatu. Sisi negatifnya, apabila orang tersebut adalah orang yang memiliki self-esteem yang memiliki ego sentris yang tinggi, orang tersebut akan menjadi sulit menerima kritikan atau masukan, karena orang tersebut menganggap bahwa apa yang sudah dilakukan adalah sesuatu yang sudah benar (dari hasil analisis bank datanya yang akurat).

Kekuatan faktor kritis dalam melakukan penyaringan informasi yang diijinkan masuk ke pikiran bawah sadar ditentukan oleh jumlah data yang sudah ada dan seberapa yakin dan percaya seseorang akan kebenaran data ini. Semakin banyak data, semakin yakin dan percaya, semakin kuat faktor kritis bekerja melakukan penyaringan informasi.

Saat satu bentuk pikiran atau data diterima atau dianggap benar menurut kita, karena sejalan dengan data yang telah ada di pikiran bawah sadar, atau sejalan dengan sistem kepercayaan kita, maka ia akan diijinkan melewati faktor kritis dan masuk ke pikiran bawah sadar. Di pikiran bawah sadar bentuk pikiran atau data ini mulai menstimulasi fungsi-fungsi pikiran bawah sadar yaitu imajinasi, memori, dan emosi.

Bila bentuk pikiran atau data yang akan masuk ternyata tidak sejalan atau bertentangan dengan data yang telah lebih dulu ada dan diterima sebagai kebenaran maka data ini akan ditolak sehingga tidak bisa melewati atau menembus faktor kritis.

Sebenarnya arti ditolak bukan berarti hilang begitu saja, namun informasi tersebut tetap masuk ke dalam sebuah slot memori khusus sebagai data yang tidak benar/ tidak digunakan. 

Sedangkan bila data berhasil melewati faktor kritis maka ia akan disimpan di segmen memori yang khusus digunakan sebagai bagian dari sistem kepercayaan yang memengaruhi dan menentukan cara berpikir, sikap, perilaku, kebiasaan, dan hidup kita secara keseluruhan. Data baru ini akan semakin menguatkan kebenaran data lama.

Data yang tadinya dianggap salah, dan tidak berhasil melewati faktor kritis, suatu saat dapat berpindah ke memori tempat menyimpan data yang dianggap benar bila terjadi perubahan pada (sistem) kepercayaan yang menjadi dasar kerja faktor kritis. Perubahan ini bisa terjadi karena upaya yang dilakukan oleh klien sendiri atau dengan bantuan terapis.

Contoh konkritnya seperti ini. Ada banyak orang yang tidak suka atau merasa tidak nyaman dengan hipnosis atau hipnoterapi. Data lama di pikiran bawah sadar mereka mengatakan bahwa hipnosis adalah praktik supranatural, menggunakan jin atau makhluk halus, tidak ilmiah, dan menggunakan kuasa gelap. Dari mana mereka mendapat data ini? Dari informasi yang salah, pemberitaan di media massa, dan figur otoritas tertentu.

Apapun yang dilakukan untuk meyakinkan orang ini, dengan kata lain memberi sugesti atau data untuk menembus faktor kritisnya, tidak bisa. Data ini ditolak dengan sangat kuat oleh faktor kritis.

Namun, saat ia mulai membaca publikasi ilmiah tentang hipnosis dan hipnoterapi dan manfaatnya untuk peningkatan kualitas hidup manusia, dan mungkin juga ada figur otoritas lain yang memberi informasi bahwa hipnosis dan hipnoterapi sangat ilmiah dan bermanfaat, maka informasi ini mulai berhasil menembus faktor kritisnya. Hingga satu saat ia mendapat pemahaman yang benar.

Saat ia mendapat pemahaman yang benar, terjadi perubahan pada data di pikiran bawah sadarnya, apa yang ia tahu, rasa, dan yakini benar tentang hipnosis dan hipnoterapi juga berubah. Dan semua informasi yang tadinya tersimpan di segmen memori untuk data yang tidak digunakan kini berpindah ke segmen memori untuk data yang digunakan.

Kini, bila ada orang yang mengatakan bahwa hipnosis dan hipnoterapi adalah kuasa gelap, klenik, tidak ilmiah, dan sebagainya, data-data ini justru ditolak oleh faktor kritisnya. Ia akan bersikeras mengatakan hipnosis dan hipnoterapi sangatlah ilmiah, baik, bermanfaat, dan adalah salah satu cabang ilmu psikologi. Apalagi bila ia telah mengikuti pelatihan hipnosis dan hipnoterapi, berpraktik sebagai hipnoterapis klinis yang telah membantu banyak kliennya berubah, berhasil mengatasi masalah, dan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sukses, damai, dan bahagia. Dalam kondisi ini tidak ada siapapun yang bisa mengubah keyakinannya mengenai manfaat hipnosis dan hipnoterapi. 

Inilah proses yang terjadi pada diri seorang yang membenci atau skeptis akan sesuatu dan akhirnya menjadi fanatik.

Mungkin jika ada yang bertanya, Bagaimana caranya untuk melewati Faktor Kritis tersebut??
Jika kita kembali ke definisi di atas, maka salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan hipnosis.
Jika anda benar-benar menginginkan sebuah kemampuan ini, sangat disarankan untuk mengikuti Kelas Professional Hipnoterapi yang kami adakan di kota-kota anda.

Selamat Belajar Hipnosis!!

Salam Hipnotis
Dahsyat Luar Biasa!

Rezky Daniel
- International Certified Hypnotherapist
- Founder Smart Hypnotist Center

Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi: 0812-8446-0494 atau 0896-7370-0228
Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi Sekarang Juga: 0812-1205-3862
Via SMS TELP dan Whatsapp

Anda Menyukai artikel ini? Bagikan melalui :

Facebook Google+ Twitter
Join US