Friday, August 22, 2014

Tidak Perlu Bakat Untuk Menjadi Sukses!

Sekarang bayangkan, ada seseorang bernama Rudi yang sedang belajar mengendarai Mobil, lalu anda mengatakan kepadanya, "Kalau mau belajar mengendarai mobil, kamu harus bisa memadukan secara harmonis antara mengganti persneling gigi, kopling, rem dan gas. Selain itu kamu harus bisa membaca situasi di jalan, kapan harus melaju kencang, kapan harus lambat, kapan harus mendahului, kapan harus berbelok, dan sebagainya."


Lalu 1 Bulan kemudian Anda bertemu lagi dengan Rudi, dan Rudi memberitahu anda bahwa dia belum bisa juga mengendarai mobil dengan baik dan benar. Lalu Anda langsung jengkel, dan berkata, "kamu orangnya bodoh ya, mengendarai mobil aja tidak bisa, 'kan udah dikasih tahu' masih tidak bisa juga." Lalu Rudi menyetujui pendapat Anda, dan dia langsung menganggap dirinya adalah seorang yang bodoh.

Beberapa hari kemudian, Rudi mencoba untuk mempelajari suatu materi pelajaran di perkuliahan, dan Rudi tidak memahami materi tersebut dan bertanya kepada Dosennya, lalu dosennya berkata, "Rudi, kamu itu kenapa hal mudah seperti ini aja masih tidak paham. Kamu harus lebih kerja keras lagi dalam belajar, pahami dengan baik lagi materi ini."

Rudi lalu mendengarkan nasihat Dosen ini, dan dia kemudian mencoba menambahkan intensitas belajarnya dari yang biasanya 2 jam sehari menjadi 4 jam sehari, dan mencoba memahami pelajarannya lagi.

Begitu hasil ujian keluar, dan Dosennya melihat dan mengetahui nilai pelajaran Rudi dapat nilai "D", Dosen itu memanggil Rudi ke ruangannya. Rudi dengan sedikit ketakutan masuk ke ruang Pak Dosen. 
Lalu Dosen itu berkata, "Rudi mengapa kamu mendapat nilai D?" 
"Menurut saya soalnya susah pak untuk dikerjakan." jawab Rudi. 
"Kamu emangnya tidak belajar ya?"balas Pak Dosen
"Udah belajar Pak! malah saya belajar 4 jam sehari!"
"Kamu itu berarti tidak punya bakat untuk menjadi orang Sukses. Hal seperti ini aja tidak bisa kamu lalui, bagaimana hal yang lebih besar lagi? jangan-jangan kamu terlahir menjadi orang bodoh." kata Pak Dosen dengan emosi.

Rudi keluar dari ruang Pak Dosen dengan merasa "down" lalu dia berkata , "jangan-jangan saya memang terlahir jadi orang bodoh di dunia ini."
Selama perjalanan pulang ke kosannya, Rudi melakukan self-talk, Rudi menyalahkan kedua orang tuanya karena telah melahirkan dirinya. Rudi menganggap itu kesalahan orang tuanya tidak melahirkan dirinya dalam keadaan pintar. Dia juga menyalahkan Tuhan karena memberikan hidup yang tidak begitu adil padanya. Teman-temannya pinter sedangkan dia Bodoh. Apapun yang dikerjakan Rudi tidak pernah berhasil, mulai dari belajar mengendarai mobil aja tidak lulus, ngerjain soal ujian juga tidak lulus, bagaimana mungkin bisa jadi orang sukses.

Suatu ketika Rudi bertemu dengan seorang teman yang sangat cerdas, Rudi mengeluhkan dirinya yang benar-benar tidak punya bakat jadi orang pintar dan sukses.
Temannya mendengarkan dengan seksama seluruh cerita Rudi, lalu Temannya mengambil sebuah puzzle yang masih utuh dengan bergambarkan Mobil Ferrari. 
Lalu Temannya bertanya, "Ini gambar apa"
"Mobil Ferarri" jawab Rudi.
"Ok, sekarang saya akan melepaskan seluruh puzzle ini, dan tugas kamu untuk menyusun ulangnya"

Dengan ajaib, Rudi bisa menyusun puzzle ini dalam waktu yang singkat.
Temannya berkata,"Wah kamu hebat sekali.."
Kemudian Temannya memberikan sebuah puzzle baru yang sudah berserakan, dan dia meminta kepada Rudi untuk menyusunnya.
Kali ini Rudi mengalami kesulitan menyusunnya, sudah 1 jam berlangsung, dan Rudi tidak berhasil juga menyusunnya, padahal besarnya puzzlenya tidak berbeda dengan sebelumnya.

Lalu Temannya memberikan sebuah gambar kepada Rudi dan berkata, "ini gambar pesawat, dan ini adalah gambar akhir dari puzzle jika kamu bisa menyusunnya dengan tepat. Rudi memperhatikan secara cermat dan sekilas. Ajaibnya, hanya 5 menit kemudian Rudi bisa menyusun puzzle tersebut.

Akhirnya temannya berkata,"Menjadi Sukses tidak perlu bakat! yang penting kamu punya gambaran jelas tujuan akhir yang ingin kamu capai dan punya gambaran yang jelas bagaimana cara melakukannya. Ketika kamu tidak memiliki gambaran yang jelas Tujuan yang ingin kamu capai, kamu hanya melihat proses yang kamu alami sebagai sebuah hal-hal yang melelahkan, dan hanya melihat kesulitannya saja."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perhatikan kembali cerita di atas, kita akan lebih menyadari bagaimana cara menjadi orang yang sukses. Dalam kasus yang pertama, yaitu Sukses dalam mengendarai mobil, Rudi tidak bisa hanya memahami "apa" yang harus dilakukan, tetapi lebih dari itu, Rudi harus mempelajari bagaimana caranya agar bisa menghasilkan "apa" itu.

Perhatikan lagi kalimat pengajarannya :
"Kalau mau belajar mengendarai mobil, kamu harus bisa memadukan secara harmonis antara mengganti persneling gigi, kopling, rem dan gas. Selain itu kamu harus bisa membaca situasi di jalan, kapan harus melaju kencang, kapan harus lambat, kapan harus mendahului, kapan harus berbelok, dan sebagainya."

Rudi tidak bisa melakukannya karena dia tidak tahu bagaimana caranya melakukan pegantian persneling gigi, kopling, rem dan gas sehingga menjadi harmonis? Proses pembelajaran menyangkut bahan baku yang sudah tersedia di pikiran bawah sadar. Dalam konteks ini Rudi belum punya bahan baku (baca: memori), di pikiran bawah sadarnya tentang perpaduan persneling gigi, kopling, rem dan gas yang harmonis itu seperti apa.

Artinya Rudi tidak memliki gambaran yang jelas secara mental apa yang harus dilakukannya, karena tujuan akhir (baca: harmonis) belum tergambar dengan jelas dalam pikiran bawah sadarnya. Daripada mengatakan memadukan secara harmonis, lebih baik yang mengajari Rudi (Anda), memberikan contoh menginjak kopling yang benar bagaimana, cara mengerem, cara meng-gas, cara mengganti persnelingnya, dan cara memadukannya secara harmonis, lalu memberikan kesempatan bagi Rudi untuk melakukannya dan mengevaluasi setiap proses yang dilakukan. Itu lebih penting!
Begitu juga dengan "membaca situasi" , lebih baik Rudi diajarkan bagaimana cara membaca situasi nya bukan mengatakan "kamu harus bisa membaca situasi".

Dengan pemahaman yang jelas, kita semua bisa mulai menyadari bahwa belajar 4 jam pun akan percuma bagi Rudi, jika dia tidak memiliki pemahaman yang jelas bagaimana agar memahami pelajaran tersebut, karena dengan dia memahami cara untuk memahami pelajaran tersebut, maka Rudi akan mendapatkan tujuan akhir yang jelas.

Bukan masalah Rudi harus belajar, tetap lebih penting bagaimana cara mempelajarinya.

Anda tidak bisa berkata kepada supir taksi, "Tolong Antar saya ke tempat Yang bisa membuat saya Sukses!" Supir taksi manapun tidak akan bisa melakukannya. Tapi ketika anda mengatakan, "saya mau ke hotel ABC", itu akan lebih memudahkan supir taksi itu, namun belum tentu semua supir taksi tahu hotel ABC. Ketika Supirnya tidak tahu ke hotel ABC, dia akan bertanya kepada anda, "Saya belum pernah ke sana, nanti lewat mana Pak/Bu?" , namun jika anda berkata, "Tidak Tahu Pak!" ;apa yang akan terjadi? maka hampir dipastikan selama diperjalanan akan banyak jalan-jalannya (baca: tersesat). 

Jika anda hanya sampai di sini aja, maka sampai kapanpun Anda tidak akan pernah mencapai hotel ABC, yang perlu anda lakukan adalah mencari cara agar tahu! yah caranya..!
Ternyata, untuk mengetahuinya, ternyata banyak caranya, bisa nanya teman, bisa cari via browsing, dll. Ternyata bila kita Fokus di Caranya. Maka Prosesnya akan lebih mudah, dan hasil akhirnya akan lebih mudah dicapai.

Bila Hidup anda dimislakan sebagai Supir Taksinya, dan Diri Anda adalah Penumpangnya,
Silakan jawab pertanyaan Supir Taksinya, "Mau Kemana Hidup Anda?"

Jangan-jangan kehidupan kita juga seperti itu,
Kita hanya ingin Sukses, tapi Tanpa Tahu Caranya.

Tidak Perlu Bakat untuk Sukses, tetapi pahami caranya, pilih alternatif cara terbaik yang bisa lakukan. Setelah tahu caranya, Action!!

Selamat Mencari Cara Kesuksesan Anda!!


Rezky Daniel
- International Certified Hypnotherapist
- Founder Smart Hypnotist Center

Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi: 0812-8446-0494 atau 0896-7370-0228
Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi Sekarang Juga: 0812-1205-3862
Via SMS TELP dan Whatsapp

Anda Menyukai artikel ini? Bagikan melalui :

Facebook Google+ Twitter
Join US