Sunday, October 11, 2015

Belajar dari Mengamati - Part I [Belajar dari Anak Kecil]

Halo Sobat Smart Hypnotist,

Hipnosis selalu terkait dengan cara kerja pikiran, baik secara sadar maupun secara bawah sadar. Akan sangat tidak dianjurkan jika kita hanya berfokus kepada tekniknya saja, tanpa memahami filosofinya. Belajar filosofi ini ibarat membangun sebuah fondasi yang sangat fundamental dalam mempelajari hipnosis/ hipnoterapi, semakin kuat fondasinya, maka pemahaman akan hipnosis akan semakin kuat.

Cara paling mudah mempelajari cara kerja pikiran bawah sadar adalah mengamati. Siapa yang harus mengamati? yah tentu saja diri saya dan anda, khusus yang mau mendalami dunia pikiran. Lalu siapa atau apa yang perlu kita amati? siapa saja atau apa saja yang terjadi di sekitar kita.

Saya adalah orang yang termasuk suka mengamati sesuatu baik saat berada di rumah, kantor, di jalan yang penuh dengan kemacetan, di mall, dimana saja bahkan saat saya melakukan meditasi. Emang saat meditasi kita masih bisa mengamati? tentu saja. kita bisa mengamati seluruh perjalanan imajinasi apa saja yang muncul di pikiran kita.

Menjadi pengamat yang baik adalah memperhatikan tanpa melakukan intervensi, melihat dan berusaha memahami apa yang terjadi dari berbagai sisi/pihak/sudut pandang. Semakin sering anda melakukannya, maka anda akan melihat bahwa banyak sekali hal atau pembelajaran yang bisa kita ambil. Bahkan tak jarang juga terjadi, kita justru disadarkan dari hasil pengamatan kita sendiri.

Mulai dari artikel ini dan beberapa artikel ke depan saya mencoba mengajak pembaca untuk melihat sesuatu hal yang sebenarnya sepele menjadi menarik melalui proses pembelajaran dengan cara mengamati ini.


Belajar dari Anak Kecil

Jika lagi off atau libur dari segala aktivitas kesibukan, biasanya saya suka refreshing ke mall. Mungkin berbeda dengan kebanyakan ibu-ibu yang ketika ke mall lebih tertarik mengamati apakah ada barang diskon atau tidak, saya justru lebih senang melihat perilaku ibu-ibu itu sendiri. Intinya saya suka mengamati setiap perilaku orang lain.

Suatu waktu, saya melihat ada keluarga sedang jalan bareng persis di depan saya. Saya menebak mereka adalah suami-istri dan seorang anaknya berumur sekitar 4 atau 5 tahun. Selain mereka, ikut seorang pria yang sudah berumur yang saya tebak adalah kakek dari si anak. Yang menarik adalah si anak saat itu sedang merengek minta digendong ama mamanya.. si mama lagi sibuk melihat salah satu gerai pakaian (saya tebak sedang fokus melihat tulisan "sale 50% + 20%"). Si anak terus merengek minta digendong, tapi mamanya tidak begitu menggubrisnya. Lalu si kakek (pria tua) tadi melakukan inisiatif, "sini biar kakek gendong". Apa response si anak? "gak mau, kakek bau.." dia berteriak sehingga saya pun mendengarnya dengan jelas. 

Si kakek mencoba lagi lalu si anak pun menolaknya karena kakeknya bau. Hal ini terjadi berkali kali, sampai menarik perhatian lebih banyak orang.

Lalu si papa yang daritadi menemani istrinya mengintervensi dan mengelus rambut anaknya... lalu berkata kalimat sederhana seperti ini, "pilih kakek yang gendong atau jalan sendiri?". Si anak terdiam dan berkata, "jalan sendiri deh pa".

Masalah selesai. Si anak pun berjalan sendiri, dan rewelannya hilang. Wow!


Membedah Apa Yang Terjadi.

Analisis yang saya gunakan tentu saja dengan bahasa sederhana yang mudah dicerna siapa saja yang mau mengambil pelajaran di dalamnya.

1. Kepolosan seorang anak.

Dalam hipnosis, Pikiran dapat dibagi menjadi Pikiran Sadar (PS) dan Pikiran Bawah Sadar (PBS). Normalnya seorang anak akan sangat didominasi oleh Pikiran Bawah Sadar karena "Faktor Kritis" seorang anak biasanya tumbuh maksimal di usia remaja (sekitar 10-12 tahun). Bagi yang belum tahu apa itu Faktor Kritis silakan baca artikelnya di sini!

Ketiadaan Faktor Kritis inilah yang menyebabkan si anak cenderung untuk mengungkapkan apa saja tang ingin diungkapkan seperti tanpa disaring dulu. Apabila sedang lapar, anak akan berteriak lapar. Jika waktu bayi, karena belum bisa bicara, dia akan mengkomunikasikan dengan menangis. Apabila menginginkan sesuatu, dia akan langsung berkata saat itu juga, tanpa menganalisis terlebih dahulu apakah orang yang akan diajak bicara sedang bad mood atau tidak, anak juga tidak memikirkan apakah timing-nya sedang tepat atau tidak. Yah si anak sangat berterus-terang tentang apa yang ingin diucapkannya. Bagi masyarakat awam, perilaku anak seperti ini disebut polos. Yah Kepolosan seorang anak.

Dari kasus di atas, kita bisa melihat si anak langsung berkata kepada Ibunya ingin digendong. Jika kita sudah tahu bahwa si anak polos, berarti cara memahami anak pun sebenarnya sangat mudah.
Kenapa si anak minta digendong? Yah karena lagi ingin digendong.
Kenapa si anak minta ke mamanya? Yah karena dia ingin digendong mamanya.
Kenapa si anak tidak minta ke papanya? Yah karena dia ingin digendong mamanya.

Simpel kan?

Lalu perhatikan lagi saat si kakek yang ingin menggendongnya, si anak langsung berterus terang bilang tidak mau, dan lebih jujurnya dia mengatakan kakeknya bau.

Kenapa si anak tidak mau digendong oleh kakeknya? karena kakeknya bau.

simpel kan?

Jika sudah tahu seperti itu, kita tidak akan heran kenapa si anak meskipun telah ditawarkan berkali kali oleh kakeknya, si anak tetap tidak mau. Kenapa? karena kakeknya bau. Jadi selama kakenya bau, seribu kalipun dipaksa, si anak tetap tidak akan mau.

Lalu ada pertanyaan menggelitik, misalkan kakeknya sudah mandi dan harum, apakah si anak bakal mau? kemungkinan besar mau. Kenapa? karena apabila terdapat alasan lainnya selain bau, si anak normalnya akan berkata, "aku gamau digendong kakek. maunya ama mama."

Kalau saya pribadi sih lebih mudah memahami anak-anak ketimbang orang dewasa. Kenapa? karena mereka sangat polos.

2. Break State dan Double Binding.

Saya justru sangat kagum dengan sang papa, bisa saja dia sudah pernah ikut pelatihan hipnosis atau NLP. hahahaha.. Apa sih yang dilakukan si papa?

- Break State
Apa itu break state? jika diartikan secara mudahnya adalah merusak state (mood/kondisi pikiran/pola). Maksunya apa? sang papa melakukan perusakan state si anak. State apa yang dirusak? state kesal atau state marah si anak. Si papa melihat dan memahami si anak sedang dalam keadaan marah/kesal (state marah/kesal).  Apabila si papa langsung menjelaskan kepada anak yang dalam state ini, si anak akan cenderung atau sulit untuk mendengarkan. Karena itu si papa merusak statenya dulu. Bagaimana caranya? mengelus rambut si anak.

Break state akan terlihat berhasil apabila pikiran si anak tiba-tiba teralihkan. Yah ini sangat mirip ketika kita sedang mengerjakan sesuatu dengan fokus (state bekerja), tiba-tiba kita menerima telepon, dan setelah telepon selesai, kita jadi lupa pekerjaan kita sebelumnya sudah sampai dimana, bahkan ada yang sampai benar-benar lupa sebelumnya dia sedang bekerja. Telepon itu sudah bekerja efektif sebagai break state.

Sama juga seperti istilah Ice Breaking di dalam dunia belajar atau training, Ice Breaking , yang secara umum dilakukan bentuk permainan, quiz, dan sejenisnya, adalah Break State. State apa yang dihancurkan? state kebosanan atau kejenuhan.

Saya juga melihat Metode Break State ini telah dilakukan dengan baik oleh Bapak Jokowi, khususnya saat menghadapi para pendemo. apa yang dilakukannya? Dia mengajak para pendemo dulu untuk makan siang bersama. Setelah kenyang, hati senang dan diskusi pasti dilakukan dengan riang. Cerdas sekali.


- Double Binding
Bagi sudah belajar NLP atau hipnosis, teknik ini sudah sangat familiar. Intinya teknik ini menawarkan 2 alternatif pilihan yang inti jawabannya sama. Apa sih filosofi dari teknik ini? sederhanannya manusia itu secara psikologis lebih senang diberikan beberapa alternatif daripada cuma satu-satunya pilihan yang ada. selain itu juga seseorang merasa lebih bertanggung jawab apabila keputusan itu adalah hasil pilihannya sendiri.

Contoh: Apabila seorang anak belum mandi, dan seorang ibu ingin agar anaknya mandi, maka teknik ini adalah pilihan bagus untuk dicoba dengan cara bertanya,"Nak, mau mandi sendiri atau dimandiin papa?", apapun jawabannya, tujuannya tetap sama agar si anak mandi. Berbeda jika si ibu berkata, "Nak, ayo mandi!", kemungkinan besar jawabannya, "iya ma, bentar lagi."

Teknik ini juga sering digunakan dalam bidang sales, ketika seorang calon pembeli hampir closing, daripada kita bertanya,"Bagaimana bu? jadi beli?" , lebih baik kita langsung saja bertanya,"Baik bu, ibu mau beli barang ini dengan menggunakan kartu kredit atau cash?".

Pertanyaan pertama memberikan opsi jawaban ya atau tidak. jadi beli atau tidak jadi beli. Sedangkan pertanyaan kedua, memberikan pilihan kepada calon pembeli apapun pilihannya, jawabannya tetap sama, yaitu sama-sama membeli. Tentu saja teknik ini akan efektif apabila sebelumnya sudah dilakukan building rapport (jalin relasi) dengan baik juga.

Kembali pada cerita diatas, kita bisa sama-sama tahu si ayah telah melakukan teknik ini dengan baik. Si ayah berkata,"mau digendong kakek atau jalan sendiri?". Dalam menggunakan teknik double binding, pilihan yang ditawarkan harus diperhatikan. Apa yang perlu diperhatikan?

Yang perlu diperhatikan adalah jangan memberikan pilihan yang tidak bisa dilakukan. Misalnya si ibu berkata,"pilih mandi sendiri atau dimandiin papa?", si anak lalu menjawab,"ama papa aja.", dan ternyata papanya lagi repot dan tidak bisa. Yang terjadi malah si papa dan mama malah berantam. hahaha.

Sama juga dengan berjualan,"Mau bayar pakai uang cash atau kredit?". Si pembeli lalu bilang, "wah kebetulan sekali lagi tidak bawa uang cash, pakai kartu kredit aja.", tapi yang terjadi alat EDC nya sedang offline atau tidak bisa digunakan.

Si ayah telah memberikan pilihan double binding yang cerdas. Tujuan dari double bindingnya apa? tentu saja agar si anak tidak rewel lagi. Untuk membuat tidak rewel kan tidak harus mengikuti semua keinginannya. Melakukan negosiasi dengan anak juga penting. Selain melatih anak untuk membuat keputusan, juga agar melatih si anak bertanggung jawab atas keputusan yang dipilihnya sendiri.

Si anak pada akhirnya memilih jalan sendiri. Berarti dapat kita simpulkan bahwa lebih baik jalan sendiri daripada kebauan digendong kakeknya. hehehe.

Ternyata mengamati suatu potongan kecil kehidupan disekitar kita sangat bermanfaat kan? apabila anda juga merasa mendapat manfaat dari artikel ini, silakan share ke teman-teman anda agar lebih banyak orang lagi yang mendaptkan manfaatnya.

Salam Hypno,

Rezky Daniel
- International Certified Hypnotherapist
- Founder Smart Hypnotist Center

Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi: 0812-8446-0494 atau 0896-7370-0228
Ingin Mengundang Beliau ke Instansi Anda? ataupun ingin mendapatkan Informasi Jadwal Pelatihan Hipnoterapi, NLP dan Coaching bersama Beliau? Silakan Hubungi Sekarang Juga: 0812-1205-3862
Via SMS TELP dan Whatsapp

Anda Menyukai artikel ini? Bagikan melalui :

Facebook Google+ Twitter
Join US